Kamis, 28 April 2011
Menkeu: Premium Akan Dihapus
Seputar informasi - Pemerintah sangat berharap rencana pengaturan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secepatnya bisa terealisasi. Bahkan pemerintah secara bertahap benar-benar akan menghapus Premium.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengharapkan program itu segera terealisasi, namun harus menunggu kesepakatan Menteri Energi dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat.
"Jika pembatasan BBM tidak segera diterapkan, maka akan membahayakan finansial (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," kata Agus di Jakarta, Kamis 28 April 2011.
Agus menegaskan, Kementerian Keuangan tetap menggunakan dua prinsip. Petama, bensin bersubsidi secara bertahap akan dihapus, dan kedua, pemerintah tak akan mensubsidi bensin beroktan tinggi, seperti Pertamax. "Premium akan dihapus dari subsidinya, lalu berlahan dihapus produknya," katanya.
Menkeu meminta masyarakat berkaca pada China. Dia menjelaskan, China pada Februari menaikkan harga minyak dan pada April menaikkan lagi. Ini merupakan dampak tingginya harga minyak dunia.
Mengenai ketidaksiapan masyarakat, Menkeu mengatakan, nantinya ada forum yang membahas harga minyak ini. "Kalau tidak dilakukan (penghapusan/pengurangan subsidi Premium), tidak ada penghematan," kata Agus. Padahal pemerintah tahun ini hanya mematok konsumsi BBM sebesar 38,6 juta kilo liter pada APBN 2011. (eh)
• Seputar informasi
Sumber : http://vivanews.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)